Pernah ngga ada di suatu circle yang isinya orang-orang yang bukan "kamu banget" gitu? Katanya, kalau mau lihat bagaimana diri kalian, coba lihat lima orang terdekat kalian. Nah, waktu itu aku ngga ngerasain nih circle terdekat aku mencerminkan diriku kala itu. Kita flashback bentar ke tahun 2016. I joined an internship program from my Uni. There were 10 people who joined this program. I'm a kinda good to adapt with the new-life. It was easy for me to make friends with everyone. And lucky me I found close friends there. Two-people that really different from me. They are really kind and too sensitive at the same time. Both of them were really ambitious than I'm more like "let it go-person". Both of them also really introvert and overthinking. They treat me like I'm their baby (just because I can't cross the street but hey Hanoi has a pretty chaos traffic, trust me). They were smart students in my department btw. Jujur takut banget dulu t...
2018 adalah tahun dimana saya melangkahkan kaki saya lebih jauh dari biasanya, tahun dimana saya belajar lebih giat dari tahun - tahun sebelumnya, tahun dimana saya berkembang lebih pesat dari yang saya kira. Tetapi ternyata saya melupakan sesuatu. Saya lupa akan waktu untuk suatu kebersamaan dengan orang paling terkasih dalam hidup saya. Tidak ada lagi obrolan mengenai keseharian kami sehabis makan malam keluarga karena saya lebih memilih untuk masih bekerja. Tidak ada lagi canda tawa di minggu pagi sehabis menyantap bubur ayam kesukaan saya karena saya memilih untuk tidur lebih lama. Tidak ada lagi curahan mengenai kisah percintaan saya karena saya lebih memilih untuk memendamnya sendiri. Saya cukup pergi terlalu jauh. Saya terlalu gila akan sesuatu yang sifatnya sementara. Saya mengejar mimpi penuh ambisi yang tak jarang berakhir pula dengan kegagalan. Di tahun ini pula, saya jatuh berkali kali. Kekecewaan datang silih berganti. Tentu munafik bila saya tidak bersedih. Teta...
Beberapa pekan lalu, salah seorang sahabat lama menghubungi saya untuk sekadar bertemu dan mencoba salah satu gelato di kota ini. Dulu kami sedekat nadi namun sekarang kami sungguh jauh bagaikan matahari (buset dah). Tapi hey hari ini tidak ada hujan tidak ada angin tiba tiba dia mengajak saya keluar untuk gelato? Bagaimana bisa saya menolak..... Tentu saya iyakan (lebih ke pingin makan ice cream aja sih). Setelah mengiyakan ajakannya. Pertanyaan demi pertanyaan menghantui pikiran saya. Topik apa nanti yang harus saya bahas bersamanya. Obrolan apa yang harus saya obrolkan. Sapaan bagaimana untuk menyapa nya setelah sekian lama tidak berjumpa dll. Saya sempat ingin membatalkan janji temu tersebut tetapi akhirnya saya memilih untuk mengurungkannya. Karena toh silaturahmi adalah sebagian dari ibadah. Semoga pertemuan ini membawa kebaikan untuk masing masing kami. Kok jadi berat. Saya pun bertemu dengannya, pertanyaan demi pertanyaan yang tadi saya risaukan ternyata purna beg...
Comments
Post a Comment