Ibu
2018 adalah tahun dimana saya melangkahkan kaki saya lebih jauh dari biasanya, tahun dimana saya belajar lebih giat dari tahun - tahun sebelumnya, tahun dimana saya berkembang lebih pesat dari yang saya kira. Tetapi ternyata saya melupakan sesuatu. Saya lupa akan waktu untuk suatu kebersamaan dengan orang paling terkasih dalam hidup saya. Tidak ada lagi obrolan mengenai keseharian kami sehabis makan malam keluarga karena saya lebih memilih untuk masih bekerja. Tidak ada lagi canda tawa di minggu pagi sehabis menyantap bubur ayam kesukaan saya karena saya memilih untuk tidur lebih lama. Tidak ada lagi curahan mengenai kisah percintaan saya karena saya lebih memilih untuk memendamnya sendiri. Saya cukup pergi terlalu jauh. Saya terlalu gila akan sesuatu yang sifatnya sementara. Saya mengejar mimpi penuh ambisi yang tak jarang berakhir pula dengan kegagalan. Di tahun ini pula, saya jatuh berkali kali. Kekecewaan datang silih berganti. Tentu munafik bila saya tidak bersedih. Teta...